Wali Kota Jaksel Minta Sport Climbing Jadi Ekstrakulikuler Sekolah
Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin membuka acara Coaching Clinic Sport Climbing di SDN Mampang Prapatan 02 Pagi, Jalan Mampang Prapatan IV/5, Mampang Prapatan.
Ke depan saya meminta agar Sport Climbing jadi olahraga ekstrakulikuler di sekolah
Munjirin menyampaikan, pengenalan Sport Climbing pada anak-anak SD merupakan hal baru. Sebab, selama ini para orang tua menganggap olahraga tersebut identik dilakukan di gunung, bukit dan tebing. Padahal, kini Sport Climbing bisa dilakoni di sekolah, mal dan lain sebagainya.
"Ke depan saya meminta agar Sport Climbing jadi olahraga ekstrakulikuler di sekolah," ujarnya, Rabu (14/9).
Warga Antusias dengan Penggratisan Fasilitas Olahraga di JakartaIa juga menilai, keamanan Sport Climbing cukup terjamin dan memiliki tantangan tersendiri yang dapat memacu adrenalin. Olahraga tersebut juga diyakini dapat mengurangi kebiasaan anak-anak bermain gadget dan sejenisnya.
"Sport Climbing ini juga dapat melatih kecerdasan otak. Jadi sangat positif sekali sekaligus mencari bibit-bibit atlet olahraga ini," ucapnya.
Menurut Munjirin, Jakarta Selatan sudah banyak memiliki atlet-atlet yang berprestasi di bidang Sport Climbing, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
"Saya akan mendorong Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan memasukkan Sport Climbing jadi ekstrakulikuler di sekolah-sekolah," ucapnya.
Kepala SDN Mampang Prapatan 02 Pagi, Yeyet Husnawati menuturkan, Coaching Clinic di sekolah ini berawal dari Ghazi (10), salah satu siswanya yang menjadi Juara II Sport Climbing Speed Classic Circuit DKI Jakarta 2022 di Jakarta Garden City Cakung, Jakarta Timur untuk Kelas Youth D 10 -11 tahun.
Selanjutnya pihaknya, berkoordinasi bersama dengan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) hingga diadakannya olahraga ini di sekolahnya.
"Ternyata kegiatan ini mendapat dukungan dari Wali Kota Jakarta Selatan. Ke depan bila siswa banyak yang berminat, Sport Climbing akan dijadikan ekstrakulikuler pilihan," tandasnya.